Jakarta – AMVESINDO sukses menyelenggarakan kedua sesi dari AMVESINDO Institute Workshop Series pada tanggal 25 Agustus dan 1 September 2021. Berangkat dengan tema besar “Membangun Pondasi Kokoh Bisnis Modal Ventura”, acara ini dihadiri oleh 195 total peserta dalam dua sesi yang terdiri dari berbagai latar belakang, baik dari PMV, PMVD, Startup, hingga akademisi. Tingginya antusiasme dari para peserta tidak lepas oleh tema menarik yang diangkat dan juga para pembicara yang merupakan para ahli di bidangnya, yaitu Eddi Danusaputro (Sekretaris Jenderal AMVESINDO) dan Rimawan Yasin (Ketua Bidang Keanggotaan AMVESINDO) selaku narasumber pada sesi pertama, dan Noor Alim Fardianto (Direktur Sarana Jatim Ventura) serta Wesley Harjono (Ketua Bidang Edukasi dan Pengembangan AMVESINDO) selaku narasumber pada sesi kedua.

Mengusung tema tentang ‘Model Bisnis Modal Ventura, Thesis Investasi, & Strategi Portofolio’. Tujuan diangkatnya tema ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai lanskap industri modal ventura dan bagaimana modal ventura berperan dalam memberikan modal kepada startup/UMKM di Indonesia. Berangkat dari situasi saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 7,07% pada Triwulan 2-2021, dan secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia Semester II 2021 tumbuh sebesar 3,10% dibandingkan Semester I 2021. Pertumbuhan tersebut sangat dipengaruhi oleh UMKM yang memiliki kontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 90%. Namun, UMKM juga harus ditunjang oleh pelaku industri lain serta penyedia permodalan sehingga UMKM bisa semakin berkembang dan memberikan dampak bagi roda perekonomian nasional.

Salah satunya sumber permodalan yang dapat menjadi pilihan UMKM adalah Perusahaan Modal Ventura (PMV). Memiliki peran penting dalam mengisi ‘gap’ pendanaan bagi para wirausaha, dan mengembangkan potensi-potensi bisnis baru, PMV hadir untuk memudahkan akses modal bagi usaha, dari UMKM hingga startup baru untuk berkembang. Tidak hanya itu, PMV secara simultan juga aktif berperan dalam penciptaan lapangan kerja, akselerasi pertumbuhan bisnis, mendorong kontribusi ekonomi (GDP) melalui pemasukan perusahaan yang diberikan modal. 

PMV berperan dalam membantu mengembangkan perusahaan kecil dengan potensi pertumbuhan luar biasa sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan profit yang sepadan. Saat ini, PMV menyediakan instrumen penyertaan modal (Investasi) yang cukup variatif dan dapat disesuaikan dengan skala bisnis dan tingkat risiko, berupa  penyertaan saham, obligasi konversi, dan pembiayaan produktif (Bagi Hasil).

Menurut Sekretaris Jendral AMVESINDO Eddi Danusaputro, dalam melakukan aktivitasnya, PMV biasanya mempunyai mandat dan thesis investasi sehingga bisa mempunyai acuan yang jelas dalam strategi bisnis dan pengambilan keputusan. Taruhan besar yang dibuat oleh PMV terhadap perusahaan baru potensial membuat persaingan ketat antara pelaku usaha (startup dan UMKM) dimana mereka harus mampu meyakinkan PMV agar mau menginvestasikan dana nya. Adapun beberapa kriteria yang dicari oleh PMV saat mengevaluasi investasi potensial:

  1. Kesolidan Manajemen, Investor lebih memilih berinvestasi ke perusahaan yang dipimpin oleh manajemen yang ulung.
  2. Ukuran Pasar, PMV lebih tertarik untuk berinvestasi di pasar yang besar dan penjualannya yang tinggi.
  3. Produk dan Persaingan yang bagus, PMV aktif mencari keunggulan kompetitif di pasar.
  4. Business Model, PMV mencari bisnis model yang memiliki cara yang efisien dan unik dalam mendapatkan revenues dan profit.
  5. Penilaian Risiko, Mengambil risiko adalah hal yang cermat dilakukan oleh PMV dalam berinvestasi.

 

Pembahasan tersebut berlanjut pada sesi kedua dengan mengusung tema ‘Kerangka Penilaian Peluang Investasi’. Melalui sesi ini, AMVESINDO bermaksud agar para PMV/PMVD dapat memiliki pemahaman yang solid dalam menilai kelayakan bisnis, dan di saat yang sama, dapat menjadi acuan bagi  bagi startup dan UMKM untuk meyakinkan calon investor saat melakukan pitching. Keadaan pandemi membuat 30 Juta UMKM mengalami kebangkrutan dengan sektor yang paling terdampak adalah pariwisata, kuliner, dan fashion. Keterbatasan akses modal dan kemampuan pengetahuan bisnis menjadi dua hal dasar bagaimana UMKM rentan menghadapi situasi krisis seperti ini. 

Para Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yang menjadi anggota AMVESINDO selama ini telah berperan aktif dalam membantu UMKM untuk bertahan dan berkembang melalui penyaluran dana dengan total Rp. 70 milliar hasil kolaborasi kemitraan antara 19 PMVD dan BUMN. Selain itu, kegiatan pemberdayaan UMKM menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PMVD dengan meninjau aspek manajerial, aspek permodalan, program kemitraan, pengembangan sentra industri, dan program pembinaan, serta penyertaan saham kepada UMKM lokal.

Menurut Direktur Sarana Jatim Ventura Noor Alim Fardianto, untuk dapat mengevaluasi peluang investasi dengan komprehensif, maka investor perlu terekspos dengan seluruh aspek dalam usaha yang harus dituangkan dalam proposal / pitch deck, diantaranya poin tentang profil perusahaan (UMKM/Startup), tinjauan & model bisnis, peluang & kompetisi pasar, detail produk, kebutuhan modal dan financing overview. Dalam sesi ini, turut pula dibahas tentang bagaimana tips untuk menyusun struktur pitching yang sesuai dengan business model canvas serta tentang tahapan demi tahapan yang dapat dilakukan oleh UMKM/startup agar memperoleh modal dari Investor. Kategorisasi tingkat perkembangan perusahaan sejalan dengan jenis investornya. Terdapat empat  tingkat perkembangan perusahaan berikut juga dengan jenis investor yang potensial untuk didekati:

  1. Idea/startup dengan Angel Investor
  2. Development dengan Early Stage Venture Capital (VC)
  3. Growth dengan Late Stage VC
  4. Maturity dengan Exit Stage

 

Antusiasme tersebut menunjukkan bahwa semangat kolaboratif antara pelaku industri dari modal ventura begitu hidup di Indonesia. Acara ini masih akan berlangsung hingga Rabu, 15 September 2021. Adapun dua sesi terakhir dengan tema ‘Metode Penilaian (Valuasi) Startup’ dan ‘Struktur Transaksi, Aspek Hukum dan Regulasi yang Harus Diperhatikan’ melalui konsep virtual yang pendaftarannya dapat diakses melalui link yang sudah tersedia pada semua lini masa AMVESINDO.

Berikut adalah link untuk mengakses kedua materi dari masing-masing sesi:

Resume Materi Sesi 1 & 2 Workshop Series AMVESINDO Institute