REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan terus mendorong munculnya perusahaan startup yang mampu tumbuh menjadi unicorn, perusahaan dengan valuasi menembus satu miliar dolar AS.
“Targetnya lima hingga 2019,” katanya di Jakarta, Selasa (12/9), dalam Konferensi Pers Next Indonesia Unicorn (NextICorn).
Next Indonesia Unicorn (NextICorn) merupakan inisiatif yang digelar kolaborasi antara Kementerian Kominfo, Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo), dan Ernas & Young. Dalam NextICorn yang pertama tersebut didukung oleh Japan External Trade Organization (Jetro), mendatangkan perusahaan investor Jepang untuk melirik startup di Indonesia.
Menkominfo dalam kesempatan tersebut, mengatakan NextICorn, merupakan upaya menciptakan unicorn dengan cara yang lebih testruktur dengan dukungan dari para pemangku kepentingan. Kegiatan ini berupaya untuk mempertemukan para investor dari berbagai negara dengan startup Indonesia. Pada NextICorn kali ini , para startup di Indonesia dipertemukan dengan para investor dari Jepang. “Ini merupakan langkah awal semua komunitas, pemerintah, player, semua ekosistem kerja sama mengundang investor dengan cara ini. Ini pertama kali dilakukan, kita tidak boleh pasif, tapi kita aktif,” tuturnya.
Presiden Direktur Jetro Daiki Kasugahara mengatakan Jepang investor memiliki ketertarikan terhadap banyak hal baik terkait dengan finansial, pembayaran maupun juga kesehatan. Pada kesempatan kali ini, 20 perusahaan Jepang dibawa diantaranya di bidang perdagangan dan juga perusahaan modal ventura.
Wakil Ketua Asosiasai Modal Ventura Seluruh Indonesia Donald Wihardja mengatakan, investor asing dibutuhkan mengingat saat ini di Indonesia sulit untuk mendapatkan pendanaan yang besar bagi startup guna mencapai unicorn. “Persoalannya VC kami di Indonesia itu tidak cukup kaya, cukup besar untuk ‘nge-lead’ investasi, yang kita butuhkan adalah senior investmen dari Jepang seperti yang sogo shosa itu, konglomerat,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski sebenarnya di Indonesia memiliki sejumlah konglomerat, namun hingga saat ini belum masuk untuk mendanai startup. “Harapan kami dengan ini bisa menyakinkan mereka untuk berani masukin angka yang besar-besar, siapa yang berani masukin 5 juta dolar ke startup (perintis) itu yang dibutuhkan,” katanya.
Sementara itu, terkait target lima hingga 2019 menurut dia bisa dicapai mengingat terdapat tiga unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Sumber Referensi : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/09/12/ow5wkm382-pemerintah-target-indonesia-miliki-5-startup-unicorn