Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) dan Singapore Venture Capital and Private Equity Association (SVCA) hari ini mengumumkan kolaborasinya dalam pembentukan ASEAN Venture Council. Melalui kesepakatan SVCA dan AMVESINDO akan bersama-sama memanfaatkan kekuatan masing-masing bersinergi dengan praktik terbaik untuk memperkuat, mempromosikan dan mendukung ekosistem kewirausahaan dan ekosistem finansial pendukungnya di kawasan ASEAN.

Secara khusus ASEAN Venture Council dimaksudkan untuk membantu asosiasi dan anggota mereka mempromosikan peranan venture capital di wilayah Asia Tenggara. Hal ini dilandasi oleh pertumbuhan startup dan perusahaan digital, terutama di wilayah Indonesia dan Singapura. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan bersama dengan pagelaran Fintech Festival and Conference di BSD yang turut dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Selain itu ASEAN Venture Council juga berharap mampu menjadi payung yang mewadahi asosiasi dari venture capital atau asosiasi yang terlibat untuk dapat mengembangkan sepak terjang dan strateginya di seluruh wilayah cakupan dewan secara terpadu. Khususnya strategi di bidang advokasi, penelitian, edukasi, hingga dalam pembuatan kesepakatan.

Menanggapi tentang pembentukan dewan ini, Ketua AMVESINDO Jefri Sirait berujar:

“Negara-negara di ASEAN terus bekerja sama mencapai integrasi ekonomi yang lebih ketat, AMVESINDO percaya bahwa venture capital Indonesia dan komunitas startup akan menjadi lebih besar dan lebih kuat melalui kerja sama dan sinergi dengan asosiasi di wilayah ini (Asia Tenggara). Kami berharap untuk dapat berkontribusi dan bekerja sama dengan SVCA membuat ASEAN Venture Council mendulang sukses.”
Turut memberikan komentar juga Ku Kay Mok dari Gobi Partners (ASEAN) selaku Committee Member of the SVCA and Partner. Ia mengatakan bahwa pembentukan dewan ini sangat memungkinkan untuk mendukung berbagai industri yang bertumbuh di kawasan ini. Ia mencontohkan pertumbuhan startup yang ada di Indonesia, termasuk yang paling subur di wilayah ASEAN dan diharapkan mampu menjadi penyokong ekonomi digital terbesar pada tahun 2025.